DAFA ASSYAFIIYYAH – KH. Bahauddin Nur Salim atau yang biasa di panggil Gus Baha menjelaskan tentang sholat berjamaah dulu atau melanjutkan pekerjaannya. Sebagian muslim mungkin ada yang bertanya mana yang harus didahulukan, sholat berjamaah atau melanjutkan pekerjaan? Ulama ahli tafsir Al-Qur’an ini menceritakan persoalan serupa pernah ditanyakan kepada Abul Qosim Al-Junaidi (830-910 M), seorang tokoh ulama bermazhab Syafi’i yang hidup di Baghdad Irak.
Berikut penjelasan Gus Baha dalam satu kajian yang diunggah Channel “Santri Kasep” di kanal Youtube 2021 lalu. Abul Qosim Al-Junaidi ditanya, ada orang yang sedang bekerja kalau sholat berjamaah dia dimarahi majikannya. Jika tidak, maka dia kehilangan fadhilah sholat berjamaah. Kata Abul Qasim Al-Junaidi: “Sholatlah sendirian, yang penting kamu bisa menafkahi keluargamu”.
Ketika ditanya, “Bukankah sholat berjamaah itu fardhu kifayah?” Maka dijawab: “Jangan sampai gara-gara jamaah, kamu kehilangan nafkah dan kemudian orang menyalahkan sholat.” Artinya jangan sampai sholat itu jadi ‘tersangka’. Misalnya kamu bekerja mengedarkan roti atau apapun.
Baca Juga : Benarkah Dilarang Salat Terlalu Lama? Begini Penjelasan Gus Baha
Gara-gara berjamaah jadi tidak bisa bekerja, kemudian istrimu marah. Akhirnya kamu ngomong ‘gara-gara jamaah’ sehingga sholat berjamaah jadi ‘tersangka’. Paham kan? Jadi kita ini bisa dibolak-balik. Lebih baik mengejar jamaah atau menyelamatkan pekerjaan? Tentu pekerjaan.
Tapi ingat ya, jangan sampai kamu jadikan hukum (syariat). Kalau jadi hukum, semua orang bakal bekerja dan tidak ada yang sholat berjamaah. Inilah pentingnya ulama. Merekalah yang tahu betul perilaku dan akhlak Rasulullah SAW. Sudah masyhur Nabi bersabda: “Aku sholat dengan asyik. Maka aku ingin memperpanjang (durasi) sholat.
Lalu aku mendengar tangisan anak kecil, maka aku mempercepat sholatku. Karena kasihan jika sebagian makmumnya adalah ibu dari anak kecil itu.” Lalu Nabi membuat kaidah yang artinya: “Jika salah satu dari kalian jadi imam, maka ringankanlah sholat. Sebab di antara mereka ada orang lemah dan orang yang punya hajat (urusan).”
Jadi perlu diingat, syariat Islam sebenarnya mudah, tidak membuat orang jadi bosan atau jadi benci. Ada juga yang bertanya mana lebih baik sholat atau ngaji? Tentu lebih baik sholat. Sudah jelas karena sholat itu tiangnya agama. Sholat fardhu ya! Makanya kiyai-kiyai yang alim dari dahulu menghindari ngaji pada jam sibuk kerja.***